Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Thursday, 26 June 2014

Hadits-Hadits Palsu dan Sangat Lemah Tentang Ramadhan

Pendahuluan

Dalam pembahasan kali ini saya ingin mengetengahkan beberapa hadits yang tidak bisa dipakai sebagai hujjah dalam hal apapun termasuk untuk fadhilah amal, karena kualitas sanadnya yang palsu atau sangat lemah. Selanjutnya, saya akan memisahkannya dengan hadits-hadits yang tidak terlalu lemah, karena dari segi pendalilan akan berbeda, terutama bagi madzhab yang mengatakan bolehnya mengamalkan hadits dha’if yang tidak terlalu parah kelemahannya untuk fadhilah amal dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Hadits-hadits semacam ini cukup sering didengar dalam berbagai ceramah maupun kajian di bulan Ramadhan disampaikan oleh para ustadz yang mungkin belum mengetahui bahwa itu adalah hadits yang tidak boleh disampaikan kepada umat kecuali dengan menjelaskan kelemahannya.

Hadits-hadits yang masuk kategori ini adalah hadits dengan derajat maudhu’ (palsu) berdasarkan keterangan para ulama di bidang ini. Hadits-hadits palsu Meliputi:
Hadits yang tidak jelas asal usulnya yang bisa disebut oleh para ahli ”Laa ashla lahu” (Tidak ada asalnya). Hadits semacam ini tidak ditemukan dalam kitab yang mu’tabar (dipegang sebagai acuan). Biasanya hanya terdapat dalam kitab-kitab yang berisi nasehat dan ajakan tanpa mencantumkan sanad sampai kepada Rasulullah SAW. Salah satu kitab yang banyak memuat hadits-hadits model begini adalah kitab Durratun Nashihin, karya Al Khubawi yang cukup terkenal di negeri ini.
Hadits yang terdapat dalam kitab-kitab mu’tabar dengan sanad yang lengkap, tapi salah satu atau beberapa rawinya dinyatakan sebagai pemalsu hadits, atau pembohong oleh para ulama jarh wa ta’dil.

Haram hukumnya meriwayatkan hadits-hadits palsu kecuali untuk menerangkan kepalsuannya, karena Rasulullah SAW telah bersabda, ”Siapa saja yang menceritakan hadits dariku dan dia tahu itu palsu, maka dia adalah salah satu dari para pendusta.” (HR. Muslim dalam shahihnya dari Samurah bin Jundub dan Al Mughirah bin Syu’bah).

Sedangkan hadits-hadits yang sangat lemah dalam disiplin ilmu hadits ada dua macam:
Matruk, dimana ada rawinya yang terkenal suka berdusta, meski belum pernah ketahuan berdusta dalam hadits dan tak ada yang meriwayatkan hadits itu selain dia, atau terlalu banyak kemaksiatan yang dia kerjakan dan itu diketahui orang banyak.
Mungkar, cirinya, bermuara hanya pada satu orang, meski di bawahnya diriwayatkan oleh banyak orang darinya, dan si muara ini adalah rawi yang dha’if dan riwayatnya bertentangan dengan riwayat rawi yang ’adil.
Sebetulnya ada satu lagi yang biasa disebut mathruh, tapi setelah diteliti kategori ini sebenarnya masuk ke dalam matruk.

Hadits yang sangat lemah meskipun banyak tapi derajatnya sama, maka tidak bisa naik derajatnya ke hasan li ghairih, melainkan tetap saja lemah dan tak bisa diamalkan, bahkan untuk fadhilah amal sebagaimana syarat yang diajukan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar.

Beberapa hadits palsu dan amat lemah tentang Ramadhan dan puasa:

1.Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri,
رجب شهر الله، وشعبان شهري، ورمضان شهر أمتي
”Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku.”
Status: Palsu (maudhu’)
Alasan:
Semua jalurnya melalui Abu Bakr An Naqqasy yang disebut oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar sebagai Dajjal pemalsu hadits. (Lihat: Tabyin Al-’Ajab, hal. 12).
Keterangan:
Hadits ini dibahas panjang lebar oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam risalahnya ”Tabyiinul ’Ajab bimaa warada fii Syahri Rajab”, dan beliau berkesimpulan hadits di atas palsu.

Hadits dengan makna senada juga diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam kitab Fadha`il Al-Awqaat, dengan sanadnya dari Ghanjar, dari Nuh bin Abu Maryam, dari Zaid Al-Ammi, dari Yazid Ar-Raqqasyi, dari Anas. Al-Hafizh memastikannya palsu karena adanya Nuh bin Abu Maryam yang ber-kunyah Abu ’Ishmah. (tabyiin Al-’Ajab, hal. 13).

Akan tetapi Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani menyatakan hadits dengan lafaz ini hanya dha’if sebagaimana yang beliau sebutkan dalam kitabnya Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah wa Al-Maudhuu’ah, no. 4400. Riwayat yang ia bawakan adalah yang terdapat dalam kitab At-Targhib karya Al-Ashbahani dalam At-Targhib dari Qiran bin Tamam, dari Yunus, dari Al-Hasan (Al-Bashri), Rasulullah SAW bersabda.

Sanad ini jelas dha’if karena mursal, Hasan Al-Bashri bukan sahabat Nabi SAW, melainkan tabi’in. Dan kalau memang cuma itu cacatnya maka hadits dengan redaksi di atas terangkat derajatnya dari palsu menjadi dha’if. Sayangnya saya tidak bisa merujuk langsung ke kitab At-Targhib tersebut karena tidak punya kitabnya, sehingga tidak bisa mengcek keseluruhan sanad hadits itu. Jadi, saya tetap ittiba` kepada Al-Hafizh Ibnu Hajar yang mengatakan hadits ini palsu. Wallahu a’lam.

2. Diriwayatkan:
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَ صُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَ عَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَ دُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَ ذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ
”Tidurnya orang puasa itu adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya akan dilipatgandakan, doanya terkabul dan dosanya terampuni.”

Status hadits: Sangat lemah
Keterangan:
Hadits ini disebutkan oleh As-Suyuthi dalam kitabnya Al-Jami’ Ash-Shaghir. Hadits ini sendiri diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam ”Syu’ab Al-Iman” dari Abdullah bin Abu Aufa. Dalam sanad Al-Baihaqi ada nama Sulaiman bin ’Amr An-Nakha’i yang dianggap pemalsu hadits. (Lihat: As-Silsilah Adh-Dha’ifah, no. 4696 dan Faidh Al-Qadir, karya Al-Munawi, juz 6 hal. 378, no. 9293).
Dengan demikian sanad ini palsu.

Tapi hadits ini ada syahid (penguat)nya dijelaskan oleh Syekh Al-Albani secara panjang lebar dalam As-Silsilah Adh-Dha’ifah juz. 10, hal. 230 – 231. Intinya, derajat hadits dengan redaksi di atas tidak sampai palsu, melainkan hanya dha’if jiddan (sangat lemah). Wallahu a’lam.

3. Hadits:
مَنْ فَرِحَ بِدُخُوْلِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النِّيْرانِ
”Barangsiapa bergembira akan datangnya bulan Ramadhan, niscaya Allah akan mengharamkan jasadnya dimakan api neraka.”

Status: Tidak ada asalnya.
Keterangan:
Hadits ini terdapat dalam kitab Durratun Nashihiin, karya Utsman Al-Khubawi yang terkenal memuat banyak hadits palsu dan sangat lemah, meski tak sedikit pula hadits shahih dalam kitab itu.
Berhubung hadits ini tidak bisa ditemukan dalam kitab-kitab yang mu’tabar, maka penulis berkesimpulan hadits ini palsu.

4.Hadits doa malaikat Jibril: ”Ya Allah tahan puasa (jangan terima) umat Muhammad bila memasuki Ramadhan dia belum meminta maaf kepada orangtuanya, atau istri belum minta maaf kepada suami, atau orang-orang terdekat....”

Hadits ini yang belakangan berkembang, setelah mencari-cari ternyata hadits ini tidak ada asalnya. Besar kemungkinan ini diucapkan oleh orang yang hafalannya salah kemudian diforward ke teman-temannya baik via internet maupun mulut ke mulut.

Memang ada hadits doa malaikat Jibril yang diaminkan oleh Rasulullah SAW, tapi redaksinya bukan demikian, melainkan sebagai berikut:
Nabi shallallahu ‘alihi wa sallm naik ke mimbr lalu berkta, “Amin, 3X”. Pra sahabat bertanya. “Kenapa Anda berkata ‘Amin,(3X), Ya Rasulullah?” Nabi SAW brsbda, “Jibril dtg kpdku dan bkata : ‘Hai Mhammd claka sseorang yg jk disbt nama engkau nmn ia tdk brshalawat kepadamu dan katakanlah amin!’ maka kukatakan, ‘Amin’, lalu Jibril berkata lagi, ‘Claka seseorang yg masuk bln Rmadhn tp kluar dri bln tsb tidak diampni dosanya oleh Allah dan katakanlah amin!’, mka aku brkta : ‘Amin’. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata lagi. ‘Claka sseorng yg mndptkn kdua org tuanya at slah seorng dr kduanya mih hdup tp justru tdk mmaskkn ia ke surga dan ktkanlh amin!’ mk kuktkan, ‘Amin”.

Hadits ini shahih sebagaimana dijelaskan oleh Al-Haitsami dalam kitab Majma’ Az-Zawa`id. Perhatikan perbedaan redaksinya dengan yang pertama.

Sebenarnya masih ada beberapa hadits lagi yang masuk kategori ini, tapi saya rasa cukup ini saja dulu untuk sementara. Insya Allah nanti akan saya sempurnakan dan dimasukkan ke dalam blog saya, sehingga bisa lebih enak dibaca.

Anshari Taslim
Bogor, 1 Ramadhan 1430 H.

Sumber : https://www.facebook.com/notes/anshari-taslim/hadits-hadits-palsu-dan-sangat-lemah-tentang-ramadhan/140822336418

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...